ANALISIS SESAR TUMBUH PADA SISTEM TEKTONIK DELTA TERSIER DI SUBCEKUNGAN TARAKAN, KALIMANTAN UTARA
Abstract
Subcekungan Tarakan sangat menarik namun kurang dieksplorasi. Di sebelah utara, subcekungan ini dibatasi oleh Sesar Sampoerna dan di selatan dibatasi oleh Sesar Mangkalihat. Kedua patahan regional tersebut merupakan patahan geser mengiri yang menghasilkan pengaturan unik terhadap proses sedimentasi delta dan proses deformasi yang terjadi di daerah tersebut.
Struktur geologi yang berkembang di Subcekungan Tarakan berorientasi relatif timurlaut-baratdaya dengan jenis sesar normal di bagian ekstensi atau proximal secara pengendapan delta dan sesar anjak (toe-thrust) di bagian kontraksi atau distal. Kesejajaran pola antara sesar normal dan sesar anjak dalam suatu area yang sama kerapkali menimbulkan kesalahtafsiran bagi para explorationist yang bekerja di area ini. Analisis struktur geologi berupa analisis deskriptif, kinematik dan dinamik dilakukan untuk mengetahui proses deformasi pada area ekstensi dengan mempertimbangkan proses sedimentasi Delta Tarakan. Pengukuran laju sedimentasi terhadap besaran throw dari masing-masing sesar normal dilakukan untuk mendapatkan Expansion Index (EI) sebagai gambaran terjadinya sesar tumbuh. Selanjutnya evaluasi terhadap sesar tumbuh dilakukan dengan restorasi penampang untuk mengetahui proses deformasi yang terjadi berupa strain dan adanya kemungkinan lain selain pergerakan normal yang diisi sedimen delta.
Deformasi yang terjadi di area penelitian dapat dikenali sebagai tektonik delta yaitu proses sedimentasi yang menghasilkan kontrol gravitasi terhadap deformasi batuan. Berdasarkan analisis yang dilakukan, sesar-sesar normal yang berada di area ekstensi merupakan sesar tumbuh dengan indeks pertumbuhan (EI) yang bervariasi terhadap umur batuan dan lokasi sesarnya. Hasil analisis terhadap beberapa sesar tumbuh menunjukkan indeks pertumbuhan sesar bervariasi terhadap throw dan laju sedimentasi pada downthrown-nya. Indeks pertumbuhan yang tidak sempurna diamati pada sesar-sesar yang terletak di bagian barat area penelitian, diduga terpengaruh aktifitas pengangkatan struktur pada Pliosen sehingga mengerosi sebagian besar sedimen sesar tumbuh. Adanya pergerakan aktif Sesar Sampoerna dan Sesar Maratua memberi pengaruh terhadap konfigurasi tektonik delta (gravity induce tectonic) berupa inversi sesar tumbuh yang sekaligus membentuk closure bagi pemerangkapan hidrokarbon.
Kata kunci: Makalah, Cekungan Tarakan, tektonika delta, toe-thrust folds, sesar tumbuh, inversion